About Us

Senin, 27 Maret 2017

HADIRKAN WISATA SYARIAH, NEGERI SAKURA KIAN DIMINATI WISATAWAN MUSLIM

HADIRKAN WISATA SYARIAH, NEGERI SAKURA KIAN DIMINATI WISATAWAN MUSLIM

Apa yang Pembaca ketahui tentang salah satu negara yang berada di Timur benua Asia yang terletak di ujung barat Samudra Pasifik ini? Negara yang menjunjung tinggi kedisiplinan waktu, dengan etos kerja masyarakatnya yang tinggi pula, membuat negeri yang memiliki empat musim ini menjadi salah satu negara maju dengan perekonomian terkuat nomor tiga di dunia sehingga membuat negara ini sangat diperhitungkan di mata dunia.

Masjid Camii Jepang
Jepang, sebuah negara kepulauan yang terdiri sekitar 6.800 pulau dengan empat pulau utama yaitu Pulau Honshu, Kyushu, Shikoku, dan Hokkaido ini menawarkan suasana alam yang menawan dan eksotik. Perpaduan modern dan klasik kuno yang disajikan negeri dengan jumlah penduduk sebanyak 127 juta jiwa, membuat Jepang menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat menarik, khususnya bagi wisatawan yang berasal dari Asia. Terbukti pada tahun 2012, setidaknya 10 juta orang berplesir ke negeri para samurai ini. Fakta lain, ternyata sebagian besar turis yang datang ke Jepang berasal dari Asia Tenggara dan mayoritas beragama Islam.

Berdasarkan data Thomson Reuters, belanja umat muslim dunia sepanjang 2012 mencapai 137 miliar dolar US. Hal ini membuktikan bahwa bisnis wisata syariah dunia memang besar, sehingga menjadi faktor yang membuat Jepang kian gencar mengembangkan sektor pariwisata terutama demi menarik wisatawan Muslim. Pemerintah Jepang dalam beberapa tahun terakhir melakukan inovasi agar wisatawan muslim semakin nyaman berada di negeri yang lebih dari 70% topografinya berupa daerah pegunungan.

Perkembangan sektor pariwisata syariah telah menandai babak baru dalam industri wisata Jepang. Selama 2014 sebagian besar bandara di Jepang telah menyediakan fasilitas mushola lengkap dengan tempat wudhu. Beberapa bandara juga telah melengkapi fasilitasnya dengan restoran yang menyajikan makanan halal. Langkah ini pertama kali dilakukan di Bandara Narita di Perfektur Chiba, Desember 2013 lalu telah dibangun ruang sholat di terminal satu dan dua.

Potensi pasar muslim di Jepang memang tak bisa diabaikan. Setidaknya ada 150 ribu umat muslim bermukim di Jepang dan sekitar 1 juta wisatawan muslim datang berkunjung ke negara berjulukan Matahari Terbit ini. Pemerintah Jepang pun menyediakan panduan khusus bagi wisatawan muslim, melalui Japan National Tourism Organization.

Beberapa wilayah seperti Kyoto, Osaka dan Fukuoko hampir semua hotelnya sudah menyediakan pengarahan bagi umat Muslim bila ingin beribadah. Tak hanya hotel, beberapa lokasi wisata di Jepang juga sudah mulai menyediakan tempat ibadah bagi wisatawan muslim. 
Terdapat dua masjid yang cukup besar dan terkenal di Jepang yaitu Masjid Camii Tokyo yang berlokasi di dekat stasiun Yoyogi Uehara, Tokyo dan Masjid Kobe di kota Kobe. Masjid Camii Tokyo merupakan masjid terbesar di Jepang yang berdiri di atas tanah seluas 734 m2 dengan luas bangunan 1477 m2. Menghadirkan ornamen marmer dengan gaya arsitektual khas Turki yang indah, menjadikan masjid ini tidak hanya dikunjungi warga muslim Jepang tetapi juga warga non-muslim dari berbagai negara.

Sementara Masjid Kobe yang merupakan masjid tertua di Jepang, dibangun pada Oktober 1935 menjadi tujuan lain bagi wisatawan muslim ke Jepang. Selain dua masjid besar itu, di Tokyo juga terdapat beberapa masjid/musholla antara lain Masjid Otsuka, Masjid Dar-el Arqam di Asakusa, Masjid As-Salam di Okachimachi, juga di dalam Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Meguro. Informasi lengkap tentang Masjid di Jepang bisa dilihat di laman http://www.masjid.jp/list.html
Masjid Kobe
Selain itu ada salah satu pulau di Jepang yang dikenal ramah untuk destinasi Muslim adalah Kyoto, sebuah pulau bernuansa tradisional dengan menyuguhkan rumah makan yang halal bagi muslim. Asosiasi Muslim Kyoto (KMA) serta Dewan Hubungan Syariah dan Halal Kyoto membuat kategori halal untuk mempermudah kaum Muslim mengetahui kehalalan restoran yang akan dikunjunginya. Seperti dilansir dari situs Officel Kyoto Travel Guide,berikut ini daftar restoran yang membedakan kehalalannya.

Restoran Halal di Jepang


Dipajang logo halal resmi dari lembaga berwenang menunjukkan restoran dan kedai kopi yang hanya menyajikan makanan halal. Jika tak ada minuman beralkohol yang dihidangkan, seluruh restorannya bersertifikat halal. Kalau ada, berarti seluruh menumakanannya bersertifikasi halal, namun minuman beralkoholnya dipisahkan.

Makanan Muslim Friendly

Restoran berlabel “Muslim Freindly” menyajikan menu bersertifikat halal yang terpisah dari menu biasa. Menu yang tak berlogo halal bisa saja menggunakan daging ayam dan sapi nonhalal serta bumbu beralkohol. 

Muslim Welcome

Tanda ini menunjukkan bahwa restoran tidak mengggunakan daging babi, bahan yang berkaitan dengan babi, maupun alkohol. Namun tidak ada menu bersertifikat halal. Jadi, daging ayam, sapi, kambing dan lainnya yang dihidangkan belum tentu terjamin kehalalannya.

Pork-free

Restoran ini tidak menggunakan daging babi maupun bagian lain yang berasal dari babi, namun perasa yang mengandung alkohol mungkin saja digunakan.

Kriteria halal restoran Jepang
Organisasi Pariwisata Nasional Jepang menerbitkan Panduan Wisata Jepang untuk pengunjung muslim. Restoran yang tercantum di daftar masuk kriteria menyediakan daging halal (M), pemilik atau chefnya muslim (O), nonalkohol (A), dan menyediakan menu vegetarian (V). Ada sebagian restoran yang memenuhi beberapa kriteria sekaligus.

Informasi lengkap tentang makanan halal di Jepang bisa mengunjungi situs Japan Halal Assosiation http://www.jhalal.com/restaurant-list.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Translate

Pages